Sabtu, 27 September 2014

pa yang baru saja aku lakukan???
ini akan membuatku menjadi liar, nakal
hingga aku lupa kewajibanku
setan apa yang masuk dalam tubuhku???
penyesalan emeng datangnya belakangan
tpi knpa aku sdar bahwa ni salah n aku terus melakoninya

Rabu, 24 September 2014








KRITIK NOVEL “DI SUDUT HATI” KARYA NENNY MAKMUN (2013) BERDASARKAN LATAR TEMPAT

I.              Latar Belakang
Karya sastra adalah sebagai wadah seorang sastrawan (penulis karya sastra) untuk mencurahkan seluruh ide-idenya yang luar biasa yang kemudian dicurahkan dalam suatu tuliasan. Karya sastra tidak begitu saja diciptakan, melainkan melalui suatu sutau proses yang tidak sebentar.
Dalam ilmu sastra ada 4 (empat) hal yang perlu diketahui oleh masyarakat sastra yaitu sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra dan hubungan ketiganya. Dalam hal ini kami hanya akan menitik beratkan pada kritik sastra yang pada kesempatan ini novel karya Nenny Makmun (2013) yang berjudul “Di Sudut Hati” lah yang akan kami kritik sebagai salah satu wujud apresiasi kami terhadap novel khususnya dan kepada karya sastra umumnya.
II.           Unsur-unsur Novel
A.    Unsur eksterinsik
Unsur eksterinsik novel atau unsur yang berasal dari luar karya sastra terdiri dari beberapa unsur, diantaranya kondisi sosial budaya pengarang, pendidikan pengarang, latar belakang pengarang dan sebagainya.
B.     Unsur Interinsik
1.      Tema.
2.      Tokoh dan penokohan.
3.      Seting/sudut pandang pengarang.
4.      Latar tempat dan waktu.
5.      Alur cerita.
6.      Amant.
III.        Identitas Buku
Judul buku         : Di Sudut Hati
Penulis               : Nanny Makmun
Cetakan ke         : I (satu)
Tahun                 : 2013
Ukuran buku      : 13 cm X 19 cm
Jumlah halaman : 236 halaman
Penerbit             : Rumah Oranye
ISBN                 : 978-602-1588-02-4
IV.        Kritik Sastra
1.      Bab I “Meet Great Evening Campus Anniversery”
Dari judul babnya saja kita sudah dapat memperkirakan bahwa latar tempat pada bab pertama ini adalah di suatu kampus. Tepatnya di Auditprium Universitas Pembangunan Negara yang tergambar pada paragraf ke-7, ke-11 dan ke-12 dari bab ini.
2.      Bab II “Back Time _One Month Ago”
Pada bab ini, penulis buku menggambarkan kejadian yang terjadi di suatu sekretariat UKM KOPMA walaupun tidak secara sepesifik meneybutkannya. Kemudian penulis juga menggambarkan suatu kejaian pada bab ini di suatu mobil VW Kodok berwarna kuning milik Wisnu. Ini  tergambar pada paragraf ke-27 pada bab ini.
3.      Bab III “Try To Honest”
Penulis juga menggambarkan suatu kejadian yang bertempat di suatu jalan Ring Road Condong Catur seperti yang tergambar pada paragraf ke-1. Kemudian cerita berlanjut ke tempat agen penjilidan yang tergambar pada paragraf ke-14. Rupanaya penulis tidak sampai disitu saja untuk menjelaskan cerita tersebut. Penulis mengarahkan tokoh utama (Tresa) ke asrama putri, tempat ia tinggal.
4.      Bab IV “The Wrong Promises”
Di bab ini, penulis menggambarkan kejadian di sekretariat KOPMA yang ia tuangkan pada paragraf ke-1 s.d. 3.
5.      Bab V “The Formance”
Kejadian yang terjadi pada bab ini berlangsung di balik panggung ketika Aksan selesai dari pementasannya, seperti tergambar pada paragraf ke-8.

6.      Bab VI “Falling in Love”
Di awal paragraf penulis menggambarkan latar di suatu tempat tidur, walaupun tidak menyebutkannya secara spesifik tapi ini cukup mewakili. Kemudian p-enulis juga menggambarkan latar tempat yang berbeda lantara sekmen yang berbeda yaitu di Malioboro yang tertulis jelas di paragraf ke-13.
7.      Bab VIII “Feeling Blue”
Pada bab ini juga penulis buku tidak menggambarkan secara jelas tempat kejadiannya. Namun, penulis mengisyaratkannya dalam paragraf  ke-14, 15 dan 16 yang mengarah pada sekretariat KOPMA.
8.      Bab IX “I’m So Lonely”
Pada bab ini pula penulis untuk ke sekian kaliny tidak menggambarkan latar tempat yang spesifik namun dari pragraf-paragraf yang dituangkan oleh penulis mengarah ke asrama putri tempat Tresa tinggal.
9.      Bab X “Angkringan Bu Rus Moment”
Dari judulnya saja kita sudah bisa menggambarkan latar tempat yang terdapat pada bab ini, yaitu tentu saja di warung angkring milik Bu Rus.
10.  Bab XI “Jealous”
Di awal paragraf penulis tidak menggambarkan tempat kejadian. Namu di sekmen-sekmen berikutnya penulis menggambarkan kejadian yang bertempat di kanting yang bernama Kantin Mawar seperti yang tergambar pada paragraf ke-17.
11.  Bab XII “Misunderstanding”
Berikutnya, pada bab ini penulis mengajak pembeca untuk pergi ke kamar Aksan dan mendeskripsikannya dengan jelas keadaan kamar tersebut sebagaimana yang tergambar pada paragraf ke-6.
12.  Bab XIII “Apologize”
Pada bab ini penulis melanjutkan ceritanya di dua tempat. Yaitu di asrama putri tempat Tresa tinggal yang tergambar pada paragraf ke-2 dan di sekretariat KOPMA yang tergambar pada paragraf ke-25.
13.  Ban XIV “Astill Hope”
Penulis sekali lagi tidak menampakkan latar tempat yang spesifik tetapi dari paragraf ke-2 terdapat keterangan yang mengarah pada satu tempat yaitu di mobil milik Wisnu.
14.  Bab XV “Closer To The Heart”
Diawali dengan paragraf pertama yang menjelaskan kejadian yang bertempat di rumahnya Wisnu yang digambarkan memiliki ornamen dan properti bernuansa jawa.
15.  Bab XVI “Improsions”
Karena tokoh yang ada didalam cerita ini kebanyakan mahasiswa, maka latar tempat yang tergambar pada cerita ini seputar kampus. Seperti halnya pada bab ini yang latar tempatnya di sekretariat KOPMA yang tergambar pada paragraf ke-8
16.  Bab XVII “The challenge”
Pada paragraf-paragraf awal, penulis mencantumkan latar tempat sekretariat KOPMA. Kemudia berlanjut ke Mirota Gejaya di Jl. Affandi Depok Yogyakartaseperti yang di jelaskan pada paragraf ke-31.
17.  Bab XVIII “Stupid Human”
Pada bab ini penulis mengantarkan kita kepada kejadain yang yang bertempat di suatu mobil milik Wisnu. Memang tidak digambarkan secara jelas tetapi paragraf-paragraf awal menjelaskan demikian. Berikutnya di pertengahan bab dan akhir bab barulah terlihat tentang latar tempat yang terjadi pada bab ini.
18.  Bab XIX “Special Day”
Kejadian pertama terjadi di awal paragraf yaitu di suatu kanting yang bernama Kantin Mawar yang kemudian berlanjut di lapangan Mandala Krida yang tertuang pada paragraf ke-24 dan berakhir di asrama putri tempat tinggal Tresa yang tergambar pada akhir bab.
19.  Bab XX “The Terror”
Penulis kemudian menjelaskan latar tempat dalam ceritanya ini di depan kamar Tresa dan berlanjut ke rumah induk asrama putri yang tergambar jelas pada paragraf ke-1 s.d. 5 dan akhirnya kembali ke kamar Tresa (paragraf ke-42).
20.  Bab XXI “Away”
Cerita berikutnya terjadi di kost tempat tinggal Aksan yang tertuang pada paragraf ke-4 pada bab ini.
21.  Bab XXII “ Meet You”
Kemudian pada akhir cerita, tempat yang menjadi ending dari cerita ini adalah di perusahaan multinasional tempat Tresa bekerja yang terdeskripsi pada paragraf ke-3
V.           Simpulan.
Novel kedua dari Nenny Makmun yang berjudul “Di Sudut Hati” ini bertemakan love story yang berlatar belakang mahasiswa. Maka latar tempat yang terdeskripsi dalam novel ini kebanyakan lingkungan kampus, yaitu Universitas Pembangunan Negara yang lebih berkonsentrasi di sekretariat KOPMA serta lingkungan kampus yang tergambar jelas dalam novel ini sehingga lebih menghidupkan suasana dan seakan-akan pembaca mengalami sendiri kejadian tersebut.
Dari keseluruhan pemaparan latar tempat pada novel ini, kami menganggap bahwa novel ini sangat bagus, karena novel ini bercerita tetntang love story di kampus (percintaan mahasiswa).
Pepatah mengatakan ak ada gading yang tak retak”. Begitu pula dengan hasil kritikan kami ini terhadap novel “Di Sudut Hati” karya Nenny Makmun. Kami emminta maaf apabila terdapat salah kata yang membuta tersinggung suatu individu atau kelompok tertentu.
KEJAM

lebur aku dalm waktu
hanyut aku dalam air
tertatih aku dalam hidup
haus aku dalam telaga

sakit yang terlalu
membasuh aku untukmu
pangeran yang didamba
bumerang untuk jua

menjadi masam rasaku
mengkerut nyaliku
tertekan batinku
kejam itu untukku


SUSUNAN KEPENGURUSAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
STKIP NU INDRAMAYU
Masa Bakti 2014/2015


Presma             : Ibnu Atoillah (NIM. 121010034 - PBSI 4)
Wapresma       : Dede Nurwanto (NIM. 131030039 - PJKR 2)
Sekretaris        : Farikhatul Jannah (NIM. 131010031 - PGSD 2)
Bendahara       : Uswatun Khasanah (NIM. 131010033 - PBSI 2)
Humas             : Tarmin (PJKR 4)
                          Laelatul Latifa (NIM. 131020006 - PGSD 2)
Kemenag         : Sholehah (NIM. 131020022 - PGSD 2)
                          Ana Sofyanah (NIM. 121020052 - PGSD 2)
                          Ikoh Faikoh Sifa (NIM. 121020006 - PGSD 4)
Kemenpora      : Basuni (NIM. 121030029 - PJKR 4)
                          Bono (NIM. - PJKR 6)
                          Robet Wahyudi (NIM. - PJKR 2)
Kemensos        : Ukhsin Nurul Fatkhah (NIM. - PGSD 4)
                          Abdullah (NIM. 131010073 - PBSI 2)
                          Caripin (NIM. 121010022 - PBSI 4)
Kemendikbud : Ana Muzayyanah (NIM. 131020052 - PGSD 2)
                          Carsito (NIM. 131030029 - PJKR 2)
                          Ade Nurhamidah (NIM. 121020003 - PGSD 4)
                          Takhani (NIM. 131020005 - PGSD 2)