Jumat, 29 Mei 2015

tegalmulya (29/5). malam-malamku  dipenuhi dengan sepi. sunyi selalu menemani dalam setiap deta jantung hati ini. bagaimana mungkin aku tak kesepian jika selama waktuku berjalan kamu tak ada di sampingku. engka hanya termenung di balik senyum palsu itu. apabila kamu punya masalah, katakanlah padaku. walau aku tak mampu untuk menghapus lukamu, setidaknya aku mampu untuk mendengar keluh kesahmu.

dalam setiap detak nadi ini, namamu selalu prioritas dalam hidup menuju ikatan suci. namaun kenapa kamu menutup harapan suci ini? aku tak habis fikir, beberapa waktu yang lalu kamu menyanjungku ke langit ke tujuh dan sekang..... kau malah meninggalkan aku di langit ke tujuh itu hingga aku terjatuh tanpa sayap di punggungku. kamu membunuhku dengan racun yang bermerek madu cinta.

siang itu, di kampus nan permai, kau anggap aku tak ada, tak menghiraukan bahwa aku ada di sampingmu, kamu anggap aku kotoran hewan yang najis kau pegang. jangankan menyentuhnya, meliriknya pun kamu mengharamkannya. sampai kapan kamu akan seperti ini terus cinta????

Kamis, 28 Mei 2015

Tegalmulya (29/05). seiring dengan berjalannya waktu, terbukalah semua rahasia yang selaku ku tutup-tutupi, terciumlah bangkai yang aku sembunyikan dengan rapat. kemudia engkaupun berpaling dengan alasan demikian. memang ini salahku, tak mampu memberikanmu kejujuran yang hakiki. tapi semata itu karena aku bingung dengan kenyataan yang terlilit waktu dan terjebak aku di dalamnya.
Jujur saja, setiap kata-kata yang aku torehkan pada waktu itu, semuanya adalah kejujuran. ungkapan yang ada dalam hati ini. Namun demikian akujuga tak mampu untuk berpaling dari yang selalu bersamaku walaupun aku juga belum tahu tentang kepastiannya. apakah dialah takdirku???
hanya waktu yang mampu menjawabnya......