AFIKS BAHASA INDONESIA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Didalam
bahasa Indonesi terdapat yang disebut dengan Afiks atau imbuhan, dimana afiks
inisering menjadi perdebatan di masyrakat khususnya masyarakat Indonesia karena
afiks ini dinilai lumyan rumit. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan secara
ringkas apa yang dimaksud dengan Afiks sebagai sumber referensi untuk pembaca
dan masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
Supaya
tidak melebar dari tema makalah ini, maka penulis membatasinya dengan memberi
rumusan masalah apa yang dimaksud dengan
Afiks itu?
1.3
Tujuan
Dengan dibuatnya
makalah ini penulis bertujuan untuk memberi informasi kepada kalayak umum
tentang perkembangan lilnguistik mulai dari periode perkembangan linguistic
hingga periode pembaharuan linguistic menurut versi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
Mansoer
pateda (1994: 77) mengtakan bahwa afiks adalah morfem yang harus diletakan pada
morfem yang lain untuk membentuk kata yang berfungsi dalam ujaran. Talah
dikatakan di depan bahwa afiks dapat digolongkan sebagai morfem terikat.
Afiks
itu banyak jenisnya. Meskipun demikian, afiks dapat dibagi berdasarkan
posisinya, kemampuan melekatnya dan asalnya.
2.1
Afiks Dilihat dari Segi Posisinya
Dilihat dari
segi posisinya, afiks dapat dibagi atas prefiks, infiks, sunfiks, konfiks dan
gabungaan.
2.1.1 Afiks
Prefiks
Yaitu afiks yang
harus diletakan didepan sebuah morfem dasar untuk membentuk kata yang berfungsi
dalam ujaran. Misalnya Me-, Ber-, Per-, di.
2.1.2 Afiks Infiks
Yaitu afiks yang
harus diletakan di tengah morfem dasar (kalau morfem dasar dimulai dengan
konsonan) untuk memebentuk kata yang berfungsi dalam ujara. Misalnya -el-, -em-
dan -er-.
2.1.3 Afiks
Sufiks
Yaitu afiks yang
harus diletakkan di belakang morfem
dasar untuk membentuk kata yang berfungsi dalam ujaran. Misalnya –kan, -i dan -an.
2.1.4 Afiks Konfiks
Yaitu afiks yang
harus diletakan secara serempak pada sebuah morfem dsar, untuk membentuk kata
yang berfungsi dalam ujaran. Misalnya ke-...-an pada kata kehujanan.
2.1.5 Afiks
Gabungan
Yakni afiks yang
terdiri dari dua atau lebih yang tidak perlu melekat serempak untuk membentuk
kata yang berfungsi dalam ujaran.
2.2
Afiks Dilihat dari Kemampuan Melekatnya
Dilihat dari
kemampuan melekatnya, afiks dapat dibagi
menjadi dua, yaitu afiks produktif dan afiks improduktif.
Afiks produktif
adalah afiks yang mempunyai kemampuan besar untuk melekat pada macam-macam morfem lain, untuk membentuk kata
yang berfungsi dalam ujaran. Contohnya me-,di- dan –kan.
Yang dimaksud
dengan afiks improduktif yakni afiks yang
tidak mempunyai kemampuan untuk dilekatkan pada morfem lain. Contohnya -el-,
-em- dan -er-.
2.3
Afiks Dilihat dari Segi Asalnya
Dari segi asalny
afiks dibagi menjadi dua, yaitu afiks asli dan afiks asing. Yang dimaksud
dengan afiks asli ialah afiks yang berasal dari bahasa penutur. Misalnya dalam
bahasa Indonesia afiks me-, ter- ,-kan. Sedangkan yang dimaksud dengan afiks
asing adalah afiks yang belum mampu keluar dari lingkungan bahasa tempat afiks
itu berasal. Misalnya afiks -in, -at yang belum mampu keluar dari bahasa Arab.
Lain dari pada
itu ada afiks yang disebut afiks serapan.
Yaitu afikks yang ber asal dari bahasa lain (bukan dari bahasa penutur)
tetapi afiks yang sudah mampu keluar dari lingkungan di mana afiks itu berasal.
Misalnya afiks wan-, -man, -wi.
BAB II
PENUTUP
3.1
Simpulan
afiks adalah
morfem yang harus diletakan pada morfem yang lain untuk membentuk kata yang
berfungsi dalam ujaran.
Afiks itu banyak
jenisnya. Meskipun demikian, afiks dapat dibagi berdasarkan posisinya,
kemampuan melekatnya dan asalnya.
3.2
Saran
Kritik dan saran
yang bersifat membangun atau memperbaiki sangat kami harapkan dari pihak
pembaca supaya dikemudian hari lebih meminimalisi kekurangan yang terjadi pada
makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
; 1997b.
Pengantar Linguistik Umum. Seri B Bidang Morfologi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Parera, Jos
Daniel.; 1977a. Pengantar Linguistik
Umum. Seri A. Kisah Zaman. Ende-Flores: Nusa Indah.
Pateda, Mansoer.;1988,
Linguistik (sebuah pengantar).Bandung, Angkasa.
Ramlan, M.;1967.
Ilmu Bahasa Indonesia-Morfologi. Yogyakart:
UP. Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar