Sabtu, 02 April 2016

MASALAH LINGKUNGAN -ISBD

BAB I
PENDAHUALUAN

1.1.      Latar Belakang
Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak laun adalah dasar yang menciptakan kondisi manusia yang lebih baik, menciptakan lingkungan hidup yang serasi. Menciptakan kemudahan atau  fasilitas dengan kehidupan lebih nikmat. Pambagunan adalah suatu intervasi terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosial budaya.
Diketahui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses pembangunan suatu bangsa lebih-lebih jika kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zaman.
Namun demikian, banyak hal yang berkaitan dengan kebudayaan diantaranya masalah kebudayaan tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah kebudayaan tersebut.

1.2.      Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian kebudayaan dan peradaban?
2)      Apa perbedaan kebudayaan dan peradaban?
3)      Seperti apakah wujud kebudayaan dan unsur-unsurnya?
4)      Apakan hubungan antara manusia, masyarakat dan kebudayaan?
5)      Apakah yang menjadi masalah kebudayan sosial kehidupan?
6)      Apakah pengaruh barat kepada kebudayaan nasional?
7)      Apakh yang dimaksud kebudayaan nasional indonesia?
8)      Apakah hubungan kebudayaan dan agama?

1.3.      Tujuan
1)      Mengetahui pengertian kebudayaan dan peradaban.
2)      Mengetahui perbedaan kebudayaan dan peradaban.
3)      Mengetahui wujud kebudayaan dan unsur-unsurnya.
4)      Mengetahui hubungan antara manusia, masyarakat dan kebudayaan.
5)      Mengetahui masalah kebudayan sosial kehidupan.
6)      Mengetahui pengaruh barat kepada kebudayaan nasional.
7)      Mengetahui kebudayaan nasional indonesia.
8)      Mengetahui hubungan kebudayaan dan agama.




























BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Kebudayaan dan Peradaban
2.1.1.      Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.[1]
2.1.2.      Pengertian Peradaban
Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Di mana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan ... kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.
Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa". masyarakat yang mempraktikkanpertanian secara intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.[2]

2.2.      Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata adap yan artinya kesopanan, kehormatan dan budi pekerti sertaetika dan sebagainya. Menurut ahli antropologi De Haan peradaban diperlawankan dengan kebudayaan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu tehnik.
Sedangkan kebudayan adalah semua yang berasal dari harsat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada diatas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat. Misalnya, musik, puisi, etika, agama, ilmu filsafat dan lain-lain.
Kaum Humanis menganggap bahwa penguasa kehidupan praktis atas kehidupan rohaniah hanya mementingkan penguasaan kehidupan sehari-hari atau kehidupan material semata-mata. Sedangkan pihak lain hanya mementingkan kepentingan kehidupan rohaniah dan kebudayaan.
Hal ini ditentang oleh golongan lain yang menganggap bahwa teori sosial, ekonomi, politik, hukum ternyata tidak hanya mementingkan soal keperluan praktis, tetapi juga menyinggung kehidupan kebudayan dan harus dibantu oleh manusia berdasarkan pandangan kebudayaan.[3]

2.3.      Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnya
Prof. Dr. Koentdoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan dan difota. Letaknya dalam alam pemikiran manusia.
2.      Sistem sosial, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri, sistem sosial ini sendiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya, dari waktu ke waktu.
3.      Kebudayaan fisika, yaitu suluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya kantrit berupa benda-benda yang bisa diraba difoto dan dilihat.
Perlu dimengerti bahwa unsur kebudayaan yang membentuk suatu struktur kebudayaan itu tidak berarti le[as dengan lainnya. Kebudayaan bukan hanya sekedar merupakan jumlah dari unsur-unsur. Melaikan keseluruhan dari unsur-unsur terbentuk yang saling berkaitan erat, yang membentuk kesatuan yang harmonis.

2.4.      Hubungan Antara Manusia, Masyarakat Dan Kebudayaan
Manusia hidupnya sesalu di dalam masyarakat, hal itu bukan hanya sekedar kepentingan semata-mata, melainkan mempunyai arti yang lebih dalam, yaitu hidup bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia. Agar benar-benar mengembangkan budayanya dan mencapai kebudayaannya. Tanpa masyarakat hidup masyarakat tidak dapat menunjukkan sifat-sifat kemanusiaan.
Artinya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia dengan menganalisis masalah-masalah sosial kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberi gambaran kepada kira bahwasanya manusialah yang mampu berkebudayaan.
Dengan melihat uraian diatas tersebut. Maka ternyata manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam arti yang utuh. Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pada manusia. Karena hanya manusia saja yang hidup bermasyarakat bersama-sama dengan manusia lain saling berinteraksi. Dengan kata lain dimana orang hidup bermasyarakat pasti akan timbul kebudayaan.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalan bertindak dan berfikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang funda mental, dari sebab itulah kebudayaan tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.

2.5.      Masalah Kebudayan Sosial Kehidupan
Mereka menggunakan definisi yang beragam sekali, sehingga kita dibawanya kebidang simpang siur penggertian kepada kata yang satu itu diberikan mermacam-macam definisi, di isikan berbagai pengertian di dalamnya. Keragaman definisi rupanya sudah menjadi nasip dari kata yang melambangkan pengertian abstrak, terutama yang penting fungsikan dalam suatu cita, pandangan atau aliran dengan tujuan untuk memperjelas kata, sering kali ahli merumuskan definisi yang sudah ada yang di anggap tidak cukup.
Definisi-definisi itu memperhatikan perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Tetapi dalam perbedaan itu ada persamaan. Persamaannya terlekas dalam pengakuan bahwa kebudayaan itu berhubungan dengan manusia.
Apabila diteliti dan sungguh-sungguh akan diketahui bahwa perbedaan itu, terletak pada egensi atau hakikat manusia yaitu sesuatu yang ada pada manusia, tetapi tidak ada pada hewan. Sesuatu yang membedakan secara mutlak manusia dan hewan, hakikatnya itu ialah jiwa atau roh, manusia mempunyai jiwa dan hewan tidak.
Kita akan lebih dalam memahami kebudayaan, apalagi kita membandingkan makhluk berkebudayaan, apabila makhluk yang juga memiliki hayat, tetapi tidak berkebudayaan yaitu antara manusia dengan hewan. Di pandang dari ilmu hayat menyimpulkan perbedaan itu dalam pokok-pokok.
1.      Manusia mempunyai otak sempurna, yang memberi kemungkinan untuk berfikir, bicara, belajar, dan menggunakan alat-alat.
2.      Manusia satu-satunya makhluk yang tegak lurus.
3.      Manusia satu-satunya makhluk yang memerlukan masa pertumbuhan yang lama.
4.      Jumlah embrio pada manusia kebanyakan satu.
5.      Manusia tidak mempunyai rambut penutup badan
Apabil ditinjau secara mendalam perbedaan-perbedaan yang dikemukakan di atas, akhirnya ia dapat dipandang sebagai perincian dari sebab adanya roh pada manusia dan ketiadaanya pada hewan dan tanaman. Adanya jiwa pada manusia melahirkan tuntutan perbedaan dari hewan dan tanaman.
Manusia menciptakan dari apa yang ada. Ciptaan manusia yang dinamakan kebudayaannya, sesungguhnya hanya mengubah kenyataan saja. Kebudayaan adalah kenyataan yang dilahirkan manusia dan perbuatan. Kebudayaan tidak saja asalnya tapi juga kelanjutannya bergantung pada perbuatan manusia bergantung pada jiwannya.

2.6.      Pengaruh Barat Dan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan barat yang disebut kebudayaan modern itu bermula pada jaman Renaisance.[4] Ketika Vasco da Gama sebagai wakil kebudayaan barat berhasil mengelilingi Afsika dan mendarat di Kalikut, maka bertentanglah bagi seluruh asia atau sejarah baru. Sejak itulah bangsa Eropa sudah modern itu berbondong-bondong datang keasia dan secara perlahan-lahan membenamkan kecenkraman kuku penjajahnya, yang membuat sengsara bangsa-bangsa di benua ini, termasuk indonesi. Bangsa-bangsa Portugis, Inggris dan Belanda saling berdatangan kenusantara kita, kedatangan mereka yang semula belatar belakang perdagangan itu kemudian itu merubah menjadi penjajahan.
Bangsa belandalah yang paling berperan, kerena kurang lebih 300 tahun lamanya hasil penencapan kuku-kuku penjajahannya ketubuh indonesia. Kira-kira abad ke-19 situasi mulai berubah kerika pemetintah Hindia-Belanda dengan sedikit demi sedikit memberi kesempatan kepada para pemuda indonesi untuk bersekolah yaitu suatu cara belajar sistem barat yang belum pernah dikenal sebelumnya. Kira-kira pertengahan abad ke-20 sejumlah indonesia sudah berhasil menghirup ilmu modern barat itu melalui sistem pendidikan Belanda, dari berbagai jurusan ilmu. Mereka inilah yang bagaikan senjata makan tuan kemudian membuka mata bangsa indonesia akan haknya sebagai manusia yang bebas, sehinnga bangkit pelawan penjajah dan akhirnya mendeka.

2.7.      Kebudayaan Nasional Indonesia
Berbicara mengenai kebudayan nasional, kita tidak bisa menghadirkan kenyataan bahwa berbagai pihak sedang mendiskusikan dan belum kunjung tuntas. Dari Medan diskusi para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat, yaitu:
1.      Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang menghuni bumi nisantara ini.
2.      Kebudayaan nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku tersebut, yang memnentuk pola baru.
Setelah kita mempelajari sejarah perkembngan kebudayaan Indonesia sebagai mana telah terpapar dimuka, nampak jelaslah betapa heterogenitas bangsa indonesi ini. Berbagai macam ras yang berdatangan, gelombang demi gelombang yang melanda nusantara disepanjang sejarah, diikuti pula dengan percampurbauran darah antara mereka dan penduduk setempat, makin memantapkan keragamn manusia indonesia sebagai pendukung budayanya.
Berdasarkan pengertian kebudayaan sebagai mana sudah diterangkan pada bagian terdahulu, bahwa kebudayaan adalah sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia, maka bisalah kita mencari unsur-unsur budaya maka yang mengandung kesamaan itu dan bisa diterima secara umum. Beberapa diantarannya adalah sebagai berikut:
1)      Pancasila
Pancasila adalah falsafah Negara Republik Indonesia yang sudah diterima oleh seluruh rakyat dan menjadi pedoman bertindak yang mantap bagi bangsa Indonesia. Pancasila  itu di gali dari bumiIndonesia sendiri. Keampuhan pancasila sebagai alat pemersatu bangsa telah dibuktikan melalui cobaan-cobaan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negri.
2)      UUD 1945
UUD 1945 adalah landasan konstutitusional yang menjadi batu berpijak buat melangkah dan mengarungi samudra kehidupan bangsa indonesia. Sifar UUD 1945 adalah mengikat semua pihak agar tidak bisa berbuat semua sendiri saja. Semua memerintah, lembaga-lembaga negara, dan seluruh warga negara Indonsia. Karena sudah ada ikatan tersebut maka warga negara harus bertingkah laku sebagai dengan moral-moral yang ada dalam UUD 1945 itu.
3)      Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Para pemuda indonesia pada hari tersebut telah bertindak mengucaphan ikrar sumpah pemuda, yakni mengaku satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia. Tindakan itu bertujuan untuk mepersatukan pemuda-pemuda Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau Nusantara itu. Ikrar inipun di peringati secara khidmat dan secara nasional pula.

2.8.      Kebudayaan dan agama
Agama adalah pengertian “Addien”, sumbernya adalah wahyu dari Tuhan. Sedangkan kebudayaan sumbernya dari manusia. Jadi agama tidak dapat dimasukkan kedalam lingkungan kebudayaan selama manusia berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat dimasukkan ke dalam hasil cipta manusia.
Bagi orang yang ber-Tuhan sebaliknya. Alam semesta ini menurut meraka adalah ciptaan Tuhan. Dengan demikian agama dapat ikut mempengaruhi terciptanya kebudayaan, sedangkan kebudayaan tak dapat mencipta agama. Sebagaimana halnya Tuhan dapat mempengaruhi manusia, tetapi manusia tidak dapat mempengaruhi Tuhan.
Agama adalah bukan produk manusia, tidak berasal dari manusia, tetapi dari Tuhan. Tuhan mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat. Tuhan mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat. Dengan perantaraan malaikat, tuhan mewahyukan firman-firmann-Nya di dalam kitab suci kepada seluruh-Nya. Isi kitab suci itu berasal dari Tuhan, disampaikan oleh malaikat, di ucapkan oleh rasul, sehinga dapat ditangkap, diketahui, di pahami, dan selanjutnya diamalkan oleh umat.




















BAB III
PENUTUP

3.1.         Simpulan
1)      Pengertian kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Sedangkan peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota.
2)      Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu tehnik. Sedangkan kebudayan adalah semua yang berasal dari harsat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada diatas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat.
3)      Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnya
a.       Wujud ideal kebudayaan.
b.      Sistem sosial.
c.       Kebudayaan fisika.
4)      Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam arti yang utuh.
5)      Kebudayaan barat yang disebut kebudayaan modern bermula pada jaman Renaisance.
6)      Dari Medan diskusi para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat, yaitu:
a.       Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang menghuni bumi nisantara ini.
b.      Kebudayaan nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku tersebut, yang memnentuk pola baru.
7)      Agama dapat ikut mempengaruhi terciptanya kebudayaan, sedangkan kebudayaan tak dapat mencipta agama.

3.2.         Kritik dan saran
Penulis menyadari bahwa tak ada yang sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.



[1] Tersedia di http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
[2] Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban
[3] Tersedia di http://matakul.blogspot.co.id/2011/08/masalah-kebudayaan.html
[4] Zaman Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar