BAB I
PENDAHUALUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dilihat dari
segi kebudayaan, pembangunan tidak laun adalah dasar yang menciptakan kondisi
manusia yang lebih baik, menciptakan lingkungan hidup yang serasi. Menciptakan
kemudahan atau fasilitas dengan kehidupan lebih nikmat. Pambagunan
adalah suatu intervasi terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik
maupun lingkungan sosial budaya.
Diketahui
secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses pembangunan
suatu bangsa lebih-lebih jika kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan
zaman.
Namun demikian, banyak hal yang berkaitan dengan kebudayaan
diantaranya masalah kebudayaan tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai masalah kebudayaan tersebut.
1.2.
Rumusan
Masalah
1)
Apa
pengertian kebudayaan dan peradaban?
2)
Apa
perbedaan kebudayaan dan peradaban?
3)
Seperti
apakah wujud kebudayaan dan
unsur-unsurnya?
4)
Apakan hubungan antara manusia,
masyarakat dan kebudayaan?
5)
Apakah yang menjadi masalah kebudayan sosial kehidupan?
6)
Apakah pengaruh barat kepada kebudayaan nasional?
7)
Apakh
yang dimaksud kebudayaan nasional
indonesia?
8)
Apakah
hubungan kebudayaan dan agama?
1.3.
Tujuan
1)
Mengetahui
pengertian kebudayaan dan peradaban.
2)
Mengetahui
perbedaan kebudayaan dan peradaban.
3)
Mengetahui
wujud kebudayaan dan unsur-unsurnya.
4)
Mengetahui hubungan antara manusia, masyarakat dan kebudayaan.
5)
Mengetahui masalah kebudayan sosial kehidupan.
6)
Mengetahui pengaruh barat kepada kebudayaan nasional.
7)
Mengetahui kebudayaan nasional indonesia.
8)
Mengetahui
hubungan kebudayaan dan agama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Kebudayaan dan Peradaban
2.1.1.
Pengertian
Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—>
budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.[1]
2.1.2.
Pengertian
Peradaban
Istilah
peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah
"budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Di mana
setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan
sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan ... kepercayaan, nilai, bahan
perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat". Namun, dalam
definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang
relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan
dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan
ekonomi dan budaya.
Dalam
sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah
"peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam
konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain
"ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari
"peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering
moral) Keunggulan dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama,
peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa".
masyarakat yang mempraktikkanpertanian
secara intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas
untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya
(peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai
sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam
sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi
tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem
pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.[2]
2.2.
Perbedaan
Kebudayaan dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata adap yan artinya kesopanan, kehormatan dan budi
pekerti sertaetika dan sebagainya. Menurut ahli antropologi De Haan peradaban
diperlawankan dengan kebudayaan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial,
politik, ekonomi, dan ilmu tehnik.
Sedangkan kebudayan adalah semua yang berasal dari harsat dan gairah yang
lebih tinggi dan murni yang berada diatas tujuan praktis dalam hubungan
masyarakat. Misalnya, musik, puisi, etika, agama, ilmu filsafat dan lain-lain.
Kaum Humanis menganggap bahwa penguasa kehidupan praktis atas kehidupan
rohaniah hanya mementingkan penguasaan kehidupan sehari-hari atau kehidupan
material semata-mata. Sedangkan pihak lain hanya mementingkan kepentingan
kehidupan rohaniah dan kebudayaan.
Hal ini ditentang oleh golongan lain yang menganggap bahwa teori sosial,
ekonomi, politik, hukum ternyata tidak hanya mementingkan soal keperluan
praktis, tetapi juga menyinggung kehidupan kebudayan dan harus dibantu oleh
manusia berdasarkan pandangan kebudayaan.[3]
2.3.
Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnya
Prof. Dr. Koentdoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi
tiga macam, yaitu:
1.
Wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan dan difota.
Letaknya dalam alam pemikiran manusia.
2.
Sistem sosial, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri, sistem
sosial ini sendiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu
dengan lainnya, dari waktu ke waktu.
3.
Kebudayaan fisika, yaitu suluruh hasil fisik karya manusia dalam
masyarakat. Sifatnya kantrit berupa benda-benda yang bisa diraba difoto dan
dilihat.
Perlu dimengerti bahwa unsur kebudayaan yang membentuk suatu struktur
kebudayaan itu tidak berarti le[as dengan lainnya. Kebudayaan bukan hanya
sekedar merupakan jumlah dari unsur-unsur. Melaikan keseluruhan dari
unsur-unsur terbentuk yang saling berkaitan erat, yang membentuk kesatuan yang
harmonis.
2.4.
Hubungan Antara Manusia, Masyarakat Dan Kebudayaan
Manusia hidupnya sesalu di dalam masyarakat, hal itu bukan hanya sekedar
kepentingan semata-mata, melainkan mempunyai arti yang lebih dalam,
yaitu hidup bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia. Agar benar-benar
mengembangkan budayanya dan mencapai kebudayaannya. Tanpa masyarakat hidup
masyarakat tidak dapat menunjukkan sifat-sifat kemanusiaan.
Artinya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia dengan
menganalisis masalah-masalah sosial kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut
ternyata memberi gambaran kepada kira bahwasanya manusialah yang mampu
berkebudayaan.
Dengan melihat uraian diatas tersebut. Maka ternyata manusia, masyarakat dan
kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam arti
yang utuh. Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pada manusia. Karena hanya
manusia saja yang hidup bermasyarakat bersama-sama dengan manusia lain saling
berinteraksi. Dengan kata lain dimana orang hidup bermasyarakat pasti akan
timbul kebudayaan.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalan bertindak dan
berfikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang funda mental, dari sebab
itulah kebudayaan tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
2.5.
Masalah Kebudayan Sosial Kehidupan
Mereka menggunakan definisi yang beragam sekali, sehingga kita dibawanya
kebidang simpang siur penggertian kepada kata yang satu itu diberikan mermacam-macam definisi, di isikan berbagai
pengertian di dalamnya. Keragaman definisi rupanya sudah menjadi nasip dari
kata yang melambangkan pengertian abstrak, terutama yang penting fungsikan
dalam suatu cita, pandangan atau aliran dengan tujuan untuk memperjelas kata,
sering kali ahli merumuskan definisi yang sudah ada yang di anggap tidak cukup.
Definisi-definisi itu memperhatikan perbedaan antara yang satu dengan yang
lain. Tetapi dalam perbedaan itu ada
persamaan. Persamaannya terlekas dalam pengakuan bahwa kebudayaan itu
berhubungan dengan manusia.
Apabila diteliti dan sungguh-sungguh akan diketahui bahwa perbedaan itu,
terletak pada egensi atau hakikat manusia yaitu sesuatu yang ada pada manusia,
tetapi tidak ada pada hewan. Sesuatu yang membedakan secara mutlak manusia dan
hewan, hakikatnya itu ialah jiwa atau roh, manusia mempunyai jiwa dan hewan
tidak.
Kita akan lebih dalam memahami kebudayaan, apalagi kita membandingkan
makhluk berkebudayaan, apabila makhluk yang juga memiliki hayat, tetapi tidak
berkebudayaan yaitu antara manusia dengan hewan. Di pandang dari ilmu hayat menyimpulkan perbedaan itu dalam pokok-pokok.
1.
Manusia mempunyai otak sempurna, yang memberi kemungkinan untuk berfikir,
bicara, belajar, dan menggunakan alat-alat.
2.
Manusia satu-satunya makhluk yang tegak lurus.
3.
Manusia satu-satunya makhluk yang memerlukan masa pertumbuhan yang lama.
4.
Jumlah embrio pada manusia kebanyakan satu.
5.
Manusia tidak mempunyai rambut penutup badan
Apabil ditinjau secara mendalam perbedaan-perbedaan yang dikemukakan di
atas, akhirnya ia dapat dipandang sebagai perincian dari sebab adanya roh pada
manusia dan ketiadaanya pada hewan dan tanaman. Adanya jiwa pada manusia
melahirkan tuntutan perbedaan dari hewan dan tanaman.
Manusia menciptakan dari apa yang ada. Ciptaan manusia yang dinamakan kebudayaannya, sesungguhnya hanya mengubah kenyataan saja.
Kebudayaan adalah kenyataan yang dilahirkan manusia dan
perbuatan. Kebudayaan tidak saja asalnya tapi juga kelanjutannya bergantung
pada perbuatan manusia bergantung pada jiwannya.
2.6.
Pengaruh Barat Dan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan barat yang disebut kebudayaan modern itu bermula pada jaman
Renaisance.[4]
Ketika Vasco da Gama sebagai wakil kebudayaan barat berhasil mengelilingi Afsika dan mendarat di Kalikut, maka bertentanglah
bagi seluruh asia atau sejarah baru. Sejak itulah bangsa Eropa sudah modern itu
berbondong-bondong datang keasia dan secara perlahan-lahan membenamkan
kecenkraman kuku penjajahnya, yang membuat sengsara bangsa-bangsa di
benua ini, termasuk indonesi. Bangsa-bangsa Portugis, Inggris dan Belanda
saling berdatangan kenusantara kita, kedatangan mereka yang semula belatar
belakang perdagangan itu kemudian itu merubah menjadi penjajahan.
Bangsa belandalah yang paling berperan, kerena kurang lebih 300 tahun
lamanya hasil penencapan kuku-kuku penjajahannya ketubuh indonesia. Kira-kira
abad ke-19 situasi mulai berubah kerika pemetintah Hindia-Belanda dengan
sedikit demi sedikit memberi kesempatan kepada para pemuda indonesi untuk
bersekolah yaitu suatu cara belajar sistem barat yang belum pernah dikenal sebelumnya. Kira-kira pertengahan abad ke-20 sejumlah
indonesia sudah berhasil menghirup ilmu modern barat itu melalui sistem
pendidikan Belanda, dari berbagai jurusan ilmu. Mereka inilah yang bagaikan
senjata makan tuan kemudian membuka mata bangsa indonesia akan haknya sebagai
manusia yang bebas, sehinnga bangkit pelawan penjajah dan akhirnya mendeka.
2.7.
Kebudayaan Nasional Indonesia
Berbicara mengenai kebudayan nasional, kita tidak bisa menghadirkan
kenyataan bahwa berbagai pihak sedang mendiskusikan dan belum kunjung tuntas. Dari Medan diskusi
para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat, yaitu:
1.
Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang
menghuni bumi nisantara ini.
2.
Kebudayaan nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku
tersebut, yang memnentuk pola baru.
Setelah kita mempelajari
sejarah perkembngan kebudayaan Indonesia sebagai mana telah terpapar dimuka,
nampak jelaslah betapa heterogenitas bangsa indonesi ini. Berbagai macam ras
yang berdatangan, gelombang demi gelombang yang melanda nusantara disepanjang
sejarah, diikuti pula dengan percampurbauran darah antara mereka dan penduduk
setempat, makin memantapkan keragamn manusia indonesia sebagai pendukung
budayanya.
Berdasarkan pengertian
kebudayaan sebagai mana sudah diterangkan pada bagian terdahulu, bahwa
kebudayaan adalah sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia, maka
bisalah kita mencari unsur-unsur budaya maka yang mengandung kesamaan itu dan
bisa diterima secara umum. Beberapa diantarannya
adalah sebagai
berikut:
1)
Pancasila
Pancasila adalah falsafah Negara Republik Indonesia yang sudah diterima
oleh seluruh rakyat dan menjadi pedoman bertindak yang mantap bagi bangsa
Indonesia. Pancasila itu di gali dari bumiIndonesia sendiri.
Keampuhan pancasila sebagai alat pemersatu bangsa telah dibuktikan melalui
cobaan-cobaan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negri.
2)
UUD 1945
UUD 1945 adalah landasan konstutitusional yang menjadi batu berpijak buat
melangkah dan mengarungi samudra kehidupan bangsa indonesia. Sifar UUD 1945
adalah mengikat semua pihak agar tidak bisa berbuat semua sendiri saja. Semua
memerintah, lembaga-lembaga negara, dan seluruh warga negara Indonsia. Karena
sudah ada ikatan tersebut maka warga negara harus bertingkah laku sebagai dengan
moral-moral yang ada dalam UUD 1945 itu.
3)
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Para pemuda indonesia pada
hari tersebut telah bertindak mengucaphan ikrar sumpah pemuda, yakni mengaku
satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia. Tindakan itu bertujuan untuk
mepersatukan pemuda-pemuda Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau Nusantara
itu. Ikrar inipun di peringati secara khidmat dan secara nasional pula.
2.8.
Kebudayaan dan agama
Agama adalah pengertian “Addien”, sumbernya adalah wahyu dari Tuhan.
Sedangkan kebudayaan sumbernya dari manusia. Jadi agama tidak dapat dimasukkan
kedalam lingkungan kebudayaan selama manusia berpendapat bahwa Tuhan tidak
dapat dimasukkan ke dalam hasil cipta manusia.
Bagi orang yang ber-Tuhan sebaliknya. Alam semesta ini
menurut meraka adalah ciptaan Tuhan. Dengan demikian agama dapat ikut
mempengaruhi terciptanya kebudayaan, sedangkan kebudayaan tak dapat mencipta
agama. Sebagaimana halnya Tuhan dapat mempengaruhi manusia, tetapi manusia
tidak dapat mempengaruhi Tuhan.
Agama adalah bukan produk manusia, tidak berasal dari manusia, tetapi dari
Tuhan. Tuhan mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat. Tuhan
mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat. Dengan perantaraan
malaikat, tuhan mewahyukan firman-firmann-Nya di dalam kitab suci kepada
seluruh-Nya. Isi kitab suci itu berasal dari Tuhan, disampaikan oleh malaikat,
di ucapkan oleh rasul, sehinga dapat ditangkap, diketahui, di pahami, dan
selanjutnya diamalkan oleh umat.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
1)
Pengertian kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil pemikiran
atau akal manusia. Sedangkan peradaban
adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya
kota.
2)
Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu
tehnik. Sedangkan kebudayan adalah
semua yang berasal dari harsat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang
berada diatas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat.
3)
Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnya
a.
Wujud ideal kebudayaan.
b.
Sistem sosial.
c.
Kebudayaan fisika.
4)
Manusia, masyarakat dan
kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam arti
yang utuh.
5)
Kebudayaan barat yang disebut kebudayaan modern bermula pada jaman
Renaisance.
6)
Dari Medan diskusi para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat,
yaitu:
a.
Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang
menghuni bumi nisantara ini.
b.
Kebudayaan nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku
tersebut, yang memnentuk pola baru.
7)
Agama dapat ikut
mempengaruhi terciptanya kebudayaan, sedangkan kebudayaan tak dapat mencipta
agama.
3.2.
Kritik dan saran
Penulis
menyadari bahwa tak ada yang sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
[1]
Tersedia di http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
[2]
Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban
[3]
Tersedia di http://matakul.blogspot.co.id/2011/08/masalah-kebudayaan.html
[4] Zaman
Renaisans (bahasa
Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang
berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan
Akhir dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar