BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Membaca adalah
salah satu dari keterampilan dalam berbahasa. Membaca juga dikatan sebagai suatu cara untuk
mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.
Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk
mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan,
khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.
Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca.
Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun
dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa
membangun konsentrasi kita sendiri.
Membaca telaah isi dapat dibagi
atas:
1. Membaca teliti
2. Membaca pemahaman
3. Membaca kritis
4. Membaca ide.
Dalam makalah ini yang akan
ditelaah adalah membaca teliti.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa yang
dimaksud membaca ide?
2. Apakah manfaat
membaca ide?
3. Bagaimanakah
kriteria pembaca yang baik?
4. Bagaimanakah hubungan membaca ide dengan
membaca telaah isi yang lain (teliti, pemahaman, kritis)?
5. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca
Ide?
C.
Tujuan
1. Apa yang
dimaksud membaca ide?
2. Apakah manfaat
membaca ide?
3. Bagaimanakah
kriteria pembaca yang baik?
4. Bagaimanakah hubungan membaca ide dengan
membaca telaah isi yang lain (teliti, pemahaman, kritis)?
5. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca
Ide?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
membaca ide
Membaca Ide (Tarigan, 2008:120) adalah sejenis kegiatan
membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat pada bacaan. Kita harus sadar, sepanjang kehidupan banyak informasi
yang kita manfaatkan berasal dari bacaan. Bagi banyak orang, koran dan
penerbitan-penerbita berkala merupakan sumber utama orang lain membaca
buku-buku yang mereka beli.
Sedangkan yang lainnya memasuki suatu perkumpulan yang
mengirim satu buku setiap bulan. Perpusatakaan umum dan keliling juga merupakan
sumber bagi sekelompok orang. Semua bahan bacaan ini merupakan sumber
topik-topik bagi diskusi, percakapan, penuturan cerita, penjelasan, laporan,
serta kegiatan-kegiatan lisan dan tulisan lainnya.
Membaca untuk mengetahui merupakan suatu topik yang baik.
Masalah apa yang terdapat pada cerita itu, apa yang dipelajari oleh sang tokoh
dan merangkumkan apa yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai maksudnya. Kegiatan
serupa itu disebut reading for my ideas (Anderson dalam
Tarigan, 2008:120), atau dapat diperjelas dengan membaca untuk mencari ide-ide
penting.
Pembaca yang baik tahu mengapa dia membaca. Setiap
pembaca yang baik ialah bahwa dia tahu dan sadar mengapa dia menbaca. Dua buah
maksud yang paling umum menurut Tarigan (2008:121) adalah:
1. mencari informasi
2. menikmati bacaan
Kedua alasan tersebut mempunyai beribu adaptasi, tetapi
pada hakikatnya dalam setiap bentuk berusaha mengajak para pembaca menyesuaikan
diri pada halaman-halaman cetakan.
Pembaca yang baik adalah memahami benar-benar apa yang
dibacanya. Hal ini menuntut perhatian atau konsentrasi dan suatu kemampuan yang
erat sekali berhubungan dengan maksud. Serta menuntut pengetahuan mengenai
kata-kata dan keresponsifan terhadap organisasi bagian sebagai suatu
keseluruhan.
Pembaca yang baik pula dapat dilihat bagaimana dia,
1. Mengetahui alasan mengapa
dia membaca
2. Memahami apa yang dibacanya
3. Menguasai teknik kecepatan
membaca
4. Mengenal berbagai media
cetak
Pemahaman juga sangat dibantu oleh refleksi atau
pemikiran terhadap apa yang dibaca.
B. Manfaat
membaca ide
Orang yang lebih banyak membaca maka akan mempunyai banyak
ilmu pengetahuan dan pengalaman, dan orang yang kaya akan ilmu dan pengalaman
akan mudah berbicara atau menulis tentang ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya.
Begitu juga semakin banyak membaca orang akan semakin
terampil berbahasa, dan orang yang terampil dalam berbahasa akan semakin cerah
dan jelas jalan fikirannya.
Ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku tersebut kita
baca secara keseluruhan begitu saja? Tanpa tahu apa maksud yang disampaikan si
penulis yang mampu memberikan peningkatan kualitas ilmu dan pengalaman kita.
Atau kita cukup tahu saja maksud si penulis? Namun tanpa menemukan ide,
gagasan, serta cita-cita si penuli dalam tulisannya.
Dalam membaca apa saja, hendaklah kita menemukan ide pokok
pada bacaan tersebut. Jangan sampai hanya membuang waktu untuk menekuni detail
semua bacaan
Dengan membaca ide memberikan banyak manfaat bagi tercapainya
tujuan membaca yang optimal dan mampu membawa kepada peningkatan berbahasa bagi
pembacanya.
Dengan membaca ide kita dapat menemukan gagasan, ide yang
terkandung pada bacaan dengan cepat dan tepat tanpa membacanya secara
keseluruhan secara detail. Dengan membaca ide atau gagasan pokok maka kita
sebenarnya telah menghemat waktu dan tenaga dalam membaca.
C.
Kriteria Pembaca Yang
Baik
Agar kita dapat mencari, menemukan, serta
mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bacaan, kita harus
berusaha membuat diri kita menjadi pembaca yang baik atau a good reader.
Berikut ini adalah beberapa kriteria pembaca yang baik :
1.
Pembaca
Yang Baik Tahu Mengapa Dia Membaca
Syarat pertama bagi setiap pembaca yang baik ialah
bahwa dia tahu dan sadar mengapa dia membaca. Dua maksud yang paling umum
adalah :
a)
Mencari informasi
b)
Menikmati bacaan
Kedua alasan tersebut mempunyai beribu adaptasi, tetapi
pada hakikatnya dalam setiap bentuk berusaha mengajak para pembaca menyesuaikan
diri pada halaman-halaman cetakan.
2.
Pembaca yang Baik
Memahami Apa yang Dibacanya
Syarat
kedua bagi setiap pembaca yang baik adalah memahami benar-benar apa yang
dibacakannya. Dalam hal ini lebih menuntut pada perhatian atau onsentrasi dan
suatu kemampuan yang erat seklai berhubungan dengan maksudnya.
Pembaca yang baik adalah memahami benar-benar apa yang
dibacanya. Hal ini menuntut perhatian atau konsentrasi dan suatu kemampuan yang
erat sekali berhubungan dengan maksud. Serta menuntut pengetahuan mengenai
kata-kata dan keresponsifan terhadap organisasi bagian sebagai suatu
keseluruhan.
3.
Pembaca yang Baik
Harus Menguasai Kecepatan Membaca
Salah satu yang harus dimiliki pembaca
ialah memiliki ragam kecepatan membaca, menurut Tarigan (2008) sesuai dengan
sifat bacaan yang
menuntut perhatiannya, kecepatan membaca
digolongkan sebagai berikut:
a)
Membaca sekilas, memetik secara kasar tiga atau
empat hal dalam satu halaman untuk memperoleh gambaran umum bagian sebagian
suatu keseluruhan.
b)
Membaca dengan cepat (to scan), yaitu
membaca segala sesuatu secara cepat untuk mencari hal tertentu yang dia
inginkan. Membaca cepat yang baik rata-rata 800 – 1000 kata dalam satu menit.
Dia tidak akan dapat lulus ujian berdasarkan apa yang telah dibacanya dengan
cepat, tetapi dia akan mendapatkan apa yang dicarinya.
c)
Membacanya demi kesenangan; suatu cara membaca
yang melewatkan hal-hal yang kurang menarik, dan membaca lambat-lambat hal-hal
yang menarik hati atau ketika terdapat apresiasi yang kuat. Membaca seperti ini
rata-rata sekitar 500 – 600 kata dalam satu menit.
d)
Membaca dengan serius bahan-bahan yang penting
dan tidak akan kehilangan suatu hal. Membaca seperti ini rata-rata dengan
kecepatan 300 – 500 kata dalam satu menit.
Atau dapat pula diukur
dalam skala yang lebih luas,
0 – 150 kpm (Lambat)
151 – 300 kpm (Rata-rata)
301 – 500 kpm (Cepat)
501 – 750 kpm (Tinggi)
751 – 1000 kpm (Sangat tinggi)
(digunakan membaca skimming atau scanning)
Dalam menentukan kecepatan
membaca, digunakan rumus KEM (Kecepatan Efektif Membaca), yaitu:

Keterangan:
K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu
tempuh baca dalam satuan menit
B : skor
bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar
SI : skor
ideal atau skor maksimal
kpm
: kata per menit
4.
Pembaca yang Baik
Harus Mengenal Media Cetak
Syarat
ke empat yang harus dimiliki oleh pembaca yang baik adalah dia harus mengenal
bentuk-bentuk kontemporer media cetak, yang meliputi:
a)
Papersbacks (buku saku; buku berjilid tipis;
kulit kertas);
b)
Media grafika (komik; kartun, foto; penyajian
statistik, grafis, diagram, peta, dan lain-lain);
c)
Majalah
d)
Surat kabar
Dalam
bentuk-bentuk kontemporer media cetak tersebut terpendam ide-ide kontemporer
yang dapat kita manfaatkan demi kemajuan hidup kita merupakan sumber yang tidak
kunjung kering dengan bahan yang selalu segar.
D.
Hubungan Membaca Ide dengan
Membaca Telaah Isi yang Lain (Teliti, Pemahaman, Kritis)
Hubungan antara membaca ide dengan berbagai membaca
telaah isi dengan membaca telaah isi yang lain antara lain (Iwans, 2008):
1.
Hubungan dengan Membaca Teliti
Untuk membaca ide pada setiap bacaan tentunya perlu
ketelitian yang baik dari pembaca untuk menemukan ide, gagasan pada tulisan
yang dibacanya. Maka terlihat jelas membaca teliti merupakan tahapan untuk
mencapai/menemukan ide, gagasan dalam bacaan.
2.
Hubungan dengan Membaca Pemahaman
Bagaimana kita dapat menemukan ide, gagasan dalam tulisan
apabila kita tidak memahami bacaan yang kita baca tersebut. Maka membaca
pemahaman juga erat hubungannya dengan membaca ide.
3.
Hubungan dengan Membaca Kritis
Seorang pembaca kritis tidak akan mampu menganalisis
suatu bacaan apabila dia sendiri tidak mengetahui/menemukan gagasan, ide yang
sebenarnya yang dimaksudkan oleh penulis. Maka membaca ide adalah suatu tahapan
untuk menjadi pembaca kritis dan begitu pula sebaliknya.
E.
Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca
Ide?
Kemampuan membaca ide
merupakan keharusan yang dimilki oleh para mahasiswa/pelajar pada khususnya,
begitu juga bagi setiap pembaca pada umumnya. Tentunya dengan maksud untuk
mencapai tujuan membaca yang optimal. Untuk menjadi seorang pembaca ide, kita
harus menjadi seorang pembaca yang baik (a good raider). Bagaimana untuk
menjadi seorang pembaca yang baik?
Berikut ada beberapa cara
untuk menjadi sorang pembaca yang baik, yaitu:
1.
Mengetahui alasan kenapa dia membaca
2.
Memahami apa yang dibacanya
3.
Menguasai takhnik kecepatan membaca
4.
Mengenal berbagai media cetak
Selain cara di atas ada cara
yang lain untuk menjadi seorang pembaca ide, yaitu berusaha menemukan dan
menangkap ide pokok. Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat dan tepat kita
harus :
1.
Berpikir bersama penulis, mengikuti struktur dan gaya
penulisannya.
2.
Baca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok,
secara cepat.
3.
Jangan baca kata per kata, melainkan serap ide.
4.
Bergerak lebih cepat, tapi jangan kehilangan pengertian.
5.
Bacalah dengan cepat, dengan cepat mengerti idenya. Get in,
get the thought, and get out.
6.
Anda harus melecut diri untuk cepat mencari arti sentral.
7.
Kurangi kebiasaan menekuni detail kecil.
8.
Cepat bereaksi terhadap pokok dari suatu karangan dengan
akurat.
Namun pada dasarnya untuk
meningkatkan kemampuan membaca ide tidak ada cara/metode yang paling tepat,
karena setiap pembaca harus mengembangkan sendiri strategi ataupun metode-metode
untuk membaca ide. Tapi beberapa cara/metode/resep di atas tentunya bisa
dicoba.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Membaca Ide (adalah
sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan
ide-ide yang terdapat pada bacaan.
2. Dengan membaca ide kita dapat menemukan gagasan, ide yang
terkandung pada bacaan dengan cepat dan tepat tanpa membacanya secara
keseluruhan secara detail.
3. Kriteria Pembaca Yang
Baik
a.
Pembaca
Yang Baik Tahu Mengapa Dia Membaca
b.
Pembaca yang Baik
Memahami Apa yang Dibacanya
c.
Pembaca yang Baik
Harus Menguasai Kecepatan Membaca
d.
Pembaca yang Baik
Harus Mengenal Media Cetak
4.
Hubungan Membaca Ide dengan
Membaca Telaah Isi yang Lain
a.
Hubungan dengan Membaca Teliti
b.
Hubungan dengan Membaca Pemahaman
c.
Hubungan dengan Membaca Kritis
5.
Berikut ada salah satu cara untuk menjadi sorang pembaca yang
baik, yaitu:\
a.
Mengetahui alasan kenapa dia membaca
b.
Memahami apa yang dibacanya
c.
Menguasai takhnik kecepatan membaca
d.
Mengenal berbagai media cetak
B. Kritik
dan Saran
Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://iwanswae.blogspot.sg/2008/10/makalah-membaca-ide.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar