Sabtu, 02 April 2016

KLASIFIKASI

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Klasifikasi itu adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan perpustakaan lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama disuatu tempat.
Tujuan dari pengklasifikasian adalah untuk mempermudah penggunaan koleksi, baik bagi pengunjung maupun bagi petugas perpustakaan. Dengan kata lain adalah bahwa klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan buku. Efisiensi disini dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu pihak murid dan pihak guru pustakawan.
1.2.         Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian klasifikasi ?
2.      Ada berapakah macam-macam klasifikasi ?
3.      Apa tujuan dari klasifikasi ?
4.      Bagaimanakah prinsip klasifikasi?
5.      Sistem apa sajakah yang digunakan dalam klasifikasi ?
6.      Apa yang dimaksud dewey decimal classifikatian (DDC)?
7.      Bagaimana cara mengklasifikasi buku?
8.      Seperti apakah bagan klasifikasi persepuluhan dewey?
1.3.         Tujuan
1.      Mengetahui Apa pengertian klasifikasi ?
2.      Mengetahui berapakah macam-macam klasifikasi ?
3.      Mengetahui tujuan dari klasifikasi ?
4.      Mengetahui prinsip klasifikasi?
5.      Mengetahui sistem apa sajakah yang digunakan dalam klasifikasi ?
6.      Mengetahui dewey decimal classifikatian (DDC)?
7.      Mengetahui cara mengklasifikasi buku?
8.      Mengetahui bagan klasifikasi persepuluhan dewey?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.         Pengertian Klasifikasi
Secara Etimologi Klasifikasi berasal dari bahasa inggris dari kata “classification” dan kata ini berasal dari kata “to classy” yang berarti menggolongkan dan menempatkan benda-benda di suatu tempat.
Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1).
Towa P. Hmakotrda dan J.N.B. Tairas (1995) Mengatakan bahwa klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Ernest Cushing Richardson berpendapat bahwa klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan dan menempatkan barang-barang. Sulistyo Basuki (1991) Mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata Latin “classis”. Klasifikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitasyang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara umum dapat dikatakanbahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata alam pengetahuan ke dalam tata urutan sistematis.  (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1)
Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Ibrahim Bafadal 2009:51 klasifikasi adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan pustaka lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama di suatu tempat.
Berdasarkan dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi itu adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan perpustakaan lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama disuatu tempat.
2.2.            Macam-Macam Klasifikasian
1.      Klasifikasi Artifisial : pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya
2.    Klasifikasi Utility :Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
3.    Klasifikasi fundamental: Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek. Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a)        Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
b)        Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
c)        Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
d)       Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
2.3.            Tujuan Klasifikasi
Tujuan mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mempermudah murid-murid di dalam mencari buku-buku yang sedang diperlukan.
2.        Untuk mempermudah guru pustakawan di dalam mencari buku-buku yang dipesan oleh murid-murid.
3.        Mempermudah guru pustakawan mengetahui perimbangan bahan pustakawan.
4.        Perpustakawan sekolah diklasifikasikan dengan sebaik-baiknya untuk mempermudah guru pustakawan di dalam menyusun suatu daftar bahan-bahan pustaka yang berdasarkan sistem klasifikasi.


2.4.            Prinsip-Prinsip Pengklasifikasian
Agar guru pustakawan tidak terlalu mengalami kesulitan di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan, sebaiknya memahami beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Sekedar sebagai pedoman, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan di dalam mengklasifikasi berdasarkan subyeknya :
1.      Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah, pertama-tama berdasarkan subyeknya. Kemudian berdasarkan bentuk penyajian, atau bentuk karyanyan.
2.      Khususnya buku-buku yang termasuk karya umum dan kesustraan hendaknya lebih diutamakan pada bentuknya.
3.      Di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah hendaknya memperhatikan tujuan pengarangnya.
4.      Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah itu pada subyek yang sangat spesifik.
5.      Apabila sebuah buku yang membahas dua atau tiga subyek, klasifikasilah buku tersebut pada subyek yang dominan.
6.      Apabila ada dua subyek dengan pertimbangan subyek yang sama, maka klasifikasilah buku tersebut pada subyek yang paling banyak bermanfaat bagi pemakai perpustakaan sekolah.
7.      Hendaknya guru pustakawan mempertimbangkan keahlian pengarangnya.
2.5.            Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi bisa didasarkan pada ciri-ciri buku, sehingga buku-buku yang bercirikan sama bisa dikelompokkan menjadi satu. Ada beberapa sistem klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut :
1)   Sistem abjad nama pengarang
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompokkan atas dasar abjad nama pengarangnya.


2)   Sistem abjad buku
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompokkan atas dasar abjad judul bukunya.
3)   Sistem kegunaan buku
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompokkan atas dasar kegunaannya. Buku-buku referensi dikelompokkan menjadi satu, buku-buku cerita dikelompokkan menjadi satu, buku-buku ilmu pengetahuan, buku-buku untuk anak-anak dikelompokkan menjadi satu.
4)   Sistem penerbit
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompokkan atas dasar penerbit buku.
5)   Sistem bentuk fisik
Pada sistem ini, bahan-bahan pustaka dikelompokkan atas dasar bentuk fisiknya. Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka ada yang berupa buku dan ada pula yang bukan berupa buku pustaka seperti majalah, surat kabar,brosur.
6)   Sistem bahasa
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan dikelompokkan berdasarkan atas dasar bahasa yang digunakan oleh buku perpustakaan tersebut.
7)   Sistem subyek
Pada sistem ini buku perpustakaan dikelompokan atas dasar subyek atau isi yang terkandung didalam buku yang bersangkutan.
2.6.            Dewey Decimal Classification (DDC)
Dewey Decimal Classification (DDC) merupakan sistem klasifikasi perpustakaan hasil karya Melvil Dewey (1851-1931). Dewey telah merintis sistem klasifikasi ini ketika ia masih menjadi mahasiswa dan bekerja sebagai pustakawan di Amherst College, Massachusetts, di sebuah negara bagian Amerika Serikat. Pada tahun 1876, Dewey dapat menerbitkan edisi pertama dengan judul; “Classification and Subject Index for Cataloguing, and Arranging the Books and Pamphlets of Library”. Pada edisi-edisi selanjutnya, DDC terus mengalami penyempurnaan dengan memasukkan subjek-subjek yang belum tercakup selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Memang banyak sistem klasifikasi perpustakaan yang dibuat, tapi tidak ada yang mampu bertahan selama DDC. DDC telah mampu bertahan kurang lebih 1 abad sejak diterbitkannya edisi pertama hingga sekarang. Keunggulannya adalah sistematik, universal, fleksibel, lengkap dan siap pakai (enumerated). Sedangkan kelemahannya terletak pada kesan terlalu American centris dan kurang perhatian pada bidang-bidang di luar Amerika dan Eropa Barat, seperti bidang agama, manajemen pemerintahan dan bahasa-bahasa. merupakan sistem klasifikasi perpustakaan hasil karya Melvil Dewey (1851-1931). Dewey telah merintis sistem klasifikasi ini ketika ia masih menjadi mahasiswa dan bekerja sebagai pustakawan di Amherst College, Massachusetts, di sebuah negara bagian Amerika Serikat. Pada tahun 1876, Dewey dapat menerbitkan edisi pertama dengan judul; “Classification and Subject Index for Cataloguing, and Arranging the Books and Pamphlets of Library”. Pada edisi-edisi selanjutnya, DDC terus mengalami penyempurnaan dengan memasukkan subjek-subjek yang belum tercakup selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Memang banyak sistem klasifikasi perpustakaan yang dibuat, tapi tidak ada yang mampu bertahan selama DDC. DDC telah mampu bertahan kurang lebih 1 abad sejak diterbitkannya edisi pertama hingga sekarang. Keunggulannya adalah sistematik, universal, fleksibel, lengkap dan siap pakai (enumerated). Sedangkan kelemahannya terletak pada kesan terlalu American centris dan kurang perhatian pada bidang-bidang di luar Amerika dan Eropa Barat, seperti bidang agama, manajemen pemerintahan dan bahasa-bahasa. 
2.7.   Cara Mengklasifikasi Buku
Cara mengklasifikasi buku sedikitnya ada 2 langkah yang harus ditempuh, yaitu:


1.      Menetapkan subjek buku
Sebuah buku dapat diketahui subjeknya melalui membaca seluruh teks buku yang bersangkutan. Namun hal tersebut sangat tidak efisien, maka bisa menggunakan cara yang praktis yaitu dengan membaca buku secara teknis. 
Langkah pertama adalah membaca judul buku yang bersangkutan. Namun demikian membaca judul buku tidak selalu menggambarkan isinya atau subjeknya. Oleh karena itu membaca judul buku tidaklah cukup. Langkah selanjutnya membaca anak judul buku. Bila pengklasifikasi masih belum yakin, maka pengklasifikasi bisa mencari keterangan lain yang ada sangkut pautnya dengan subjek buku yang dimaksud. Misalnya dengan membaca kata pengantarnya.
Jika pengklasifikasi masih belum yakin, maka langkah selanjutnya adalah membaca pendahuluan. Bisa juga membaca daftar isi, keterangan bibliografi seperti: daftar pustaka, resensi buku dan sebagainya.
Jalan terakhir yang dilakukan pustakawan jika hal-hal tadi sudah dilakukan namun belum dapat menemukan subjeknya secara spesifik, maka terpaksa membaca seluruh tekas dari buku yang bersangkutan. 
2.      Menentukan nomor klasifikasi
Setelah subjek dari buku ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menetapkan lebih dahulu subjek tersebut ke dalam golongan notasi mana dalam daftar DDC yang ada. Misalnya, ada sebuah buku berjudul Statistik Indonesia Tahun 1971, maka sudah tentu subjeknya adalah tentang statistik, yaitu tentang deretan angka-angka yang menunjukkan jumlah peristiwa atau data tertentu seperti misalnya data tentang penduduk pada suatu saat, jumlah sekolah yang ada di Jawa Barat, angkatan kerja usia produktif di Jawa Barat pada tahun ini dan sebagainya.
Jika diamati contoh tersebut di atas, maka data yang dimaksud termasuk ke dalam golongan ilmu sosial, yakni golongan 300-an. Dengan menelusuri deretan angka atau notasi pada golongan 300-an ini maka diperoleh angka 310 untuk statistik sosial, dengan demikian, maka notasi untuk buku dengan judul tadi bisa diberi label dengan notasi 310. 
2.8.   Bagan Klasifikasi Persepuluhan Dewey
Dalam sistem klasifikasi ini, Dewey membagi seluruh bidang ilmu pengetahuan menjadi 9 bidang pengetahuan. Di samping itu, terdapat satu bidang yang bersifat umum yang diberi simbol 000, sehingga menjadi 10 bidang, kesepuluh bidang ini merupakan pengelompokkan pertama dalam sistem DDC, dan menjadi kelas utama (main classes). 
000- Karya Umum
100- Filsafat
200- Agama
300- Ilmu Sosial
400- Bahasa 
500- Ilmu Murni
600- Ilmu Terapan
700- Kesenian
800- Kesusasteraan
900- Sejarah dan Geografi
Setiap kelas utama dibagi lagi secara desimal menjadi 10 divisi yang merupakan subordinasi dari kelas utama tersebut. Misalnya, kelas utama 300 (Ilmu Sosial) dibagi menjadi 10 divisis berikut:
300- Ilmu-Ilmu Sosial
310- Statistik
320- Politik
330- Ekonomi
340- Hukum
350- Administrasi Umum
360- Masalah Sosial dan Pelayanan Sosial
370- Pendidikan
380- Perdagangan, Komunikasi, dan Transportasi
390- Adat Istiadat, Cerita Rakyat
Selanjutnya, divisi dapat dibagi ke dalam seksi-seksi secara desimal. Misalnya, divisi 370 (Pendidikan) dibagi menjadi 10 seksi berikut:
370- Pendidikan
371- Faktor-Faktor Pendidikan
372- Pendidikan Dasar
373- Pendidikan Menengah
374- Pendidikan Dewasa
375- Kurukulum
376- Pendidikan Wanita
377- Sekolah dan Agama
378- Pendidikan Tinggi
379- Pendidikan dan Agama
Setiap seksi dapat dibagi lagi menjadi 10 subseksi yang merupakan subordinasi dari seksi. Misalnya, untuk kelas 371 (Faktor-Faktor Pendidikan) dibagi menjadi 10 subseksi sebagai berikut:
371 - Faktor-Faktor Pendidikan
371.1 - Mengajar dan Pengajar
371.2 - Administrasi Pendidikan
371.3 - Metode Belajar dan Mengajar
371.4 - Bimbingan dan Penyuluhan
371.5 - Disiplin Sekolah
371.6 - Sarana Fisik Sekolah
371.7 - Kesehatan dan Keselamatan Sekolah
371.8 - Peserta Didik (Siswa)
371.9 - Pendidikan Khusus
Perlu diingat, jika di dalam sistem DDC notasinya melebihi 3 angka, penulisan notasi angkanya menggunakan tanda titik (.) setelah angka ketiga seperti 371.1, 371.2, 371.3, dan sebagainya. Masing-masing subseksi dapat dibagi lagi menjadi 10 bagian yang lebih kecil, demikian seterusnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
3.1.         Klasifikasi adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan perpustakaan lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama disuatu tempat.
3.2.            Macam-macam klasifikasi, diantara :
a)    Klasifikasi Artifisial
b)   Klasifikasi Utility
c)    Klasifikasi fundamental.
3.3.            Tujuan Klasifikasi :
a)    Untuk mempermudah murid-murid di dalam mencari buku-buku yang sedang diperlukan.
b)   Untuk mempermudah guru pustakawan di dalam mencari buku-buku yang dipesan oleh murid-murid.
c)    Mempermudah guru pustakawan mengetahui perimbangan bahan pustakawan.
d)   Perpustakawan sekolah diklasifikasikan dengan sebaik-baiknya untuk mempermudah guru pustakawan di dalam menyusun suatu daftar bahan-bahan pustaka yang berdasarkan sistem klasifikasi.
3.4.            Prinsip-Prinsip Pengklasifikasian
1)      Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah, pertama-tama berdasarkan subyeknya. Kemudian berdasarkan bentuk penyajian, atau bentuk karyanyan.
2)      Khususnya buku-buku yang termasuk karya umum dan kesustraan hendaknya lebih diutamakan pada bentuknya.
3)      Di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah hendaknya memperhatikan tujuan pengarangnya.
4)      Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah itu pada subyek yang sangat spesifik.
5)      Apabila sebuah buku yang membahas dua atau tiga subyek, klasifikasilah buku tersebut pada subyek yang dominan.
6)      Apabila ada dua subyek dengan pertimbangan subyek yang sama, maka klasifikasilah buku tersebut pada subyek yang paling banyak bermanfaat bagi pemakai perpustakaan sekolah.
7)      Hendaknya guru pustakawan mempertimbangkan keahlian pengarangnya.
3.5.            Sistem Klasifikasi :
a)      Sistem abjad nama pengarang
b)      Sistem abjad buku
c)      Sistem kegunaan buku
d)     Sistem penerbit
e)      Sistem bentuk fisik
f)       Sistem bahasa
g)      Sistem subyek.
3.6.            Dewey Decimal Classification (DDC) merupakan sistem klasifikasi perpustakaan hasil karya Melvil Dewey (1851-1931).
3.7.            Cara mengklasifikasi buku sedikitnya ada 2 langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1)      Menetapkan subjek buku
2)      Menentukan nomor klasifikasi
2.9.            Bagan Klasifikasi Persepuluhan Dewey membagi seluruh bidang ilmu pengetahuan menjadi 9 bidang pengetahuan. Di samping itu, terdapat satu bidang yang bersifat umum yang diberi simbol 000, sehingga menjadi 10 bidang, kesepuluh bidang ini merupakan pengelompokkan pertama dalam sistem DDC, dan menjadi kelas utama (main classes).








DAFTAR PUSTAKA

http//LC Classification\Library of Congress Classification Outline - Classification - Cataloging and Acquisitions (Library of Congress).htm
http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.co.id/2011/09/klasifikasi.html









Tidak ada komentar:

Posting Komentar