Tugas
Individu
Nama : Aisyatul Humairoh
Prodi/Semester : PBSI/II
MK : Berbicara
Dosem Pengampu : Ade
Hasanudin, M.Pd
BERBICARA
SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA
Menurut
Tarigan (2008:3), berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang
pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, pada masa
tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari.
A.
Hubungan
anatara bebicara dan menyimak
Menurut Brooks (dalam Tarigan, 2008:4), berbicara dan menyimak
merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung serta merupakan komunikasi
tatap-muka atau face-to-face communication. hal-hal yang dapat
memperlihatkan eratnya hubungan berbicara dan menyimak antara lain
1.
Ujaran(speech)
2.
Kata-kata
yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh
perangsang (stimulus) yang mereka temui.
3.
Ujiaran
sang anak mencerminkan pemakain bahasa di rumah dan dalam masyarakattempatnya
hidup (lingkungan).
4.
Anak
yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang lebih panjang dan
rumittinimbang kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
5.
Meningkatkan
keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara
seseorang.
6.
Bunyi
atau suara merupakan factor penting dalam meningkatkan cara pemakain kata-kata
sanga anak.
7.
Berbicara
dengan bantuan alat-alat peraga (visual aids) akan menghasilkan
penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.
B.
Hubungan
antara berbicara dan membaca
Hubungan-hubungan antara bidang kajian lisan dan membaca telaah
dapat diketahui dari beberapa telaah penelitian, antara lain:
1.
Performansi
atau penampilan membaca berbeda dengankecakapan berbahasa lisan.
2.
Pola-pola
ujaran yang tuna aksara mungkin mengganggu pelajaran membaca bagi anak-anak.
3.
Ujaran
membentuk suatu dasar pelajaran membaca pada tahun pertama sekolah dan membantu
meningkatkan bahasa lisan mereka di kelas yang lebih tinggi.
4.
Kosa
kata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung
C.
Hubungan
antara ekspresi lisan dan ekspresi tulisan.
1.
Sang
anak belajar berbicara jauh sebelum dia dapat menulis.
2.
Sang
anak yang telah dapat menulis biasanya dapat pula menuliskan
pengalaman-pengalaman pertamanya secara tepat tanpa diskusi lisan pendahuluan
tetapi masih perlu membicarakan ide-ide yang rumit yang diperolehnya dari
tangan kedua.
3.
Terdapat
perbedaan antara komunikasi lisan dan komunikasi tulisan
4.
Pembuata
catatan serta pembuat bagan atau rangka ide-ide yang akan disampaikan pada
suatu pembicaraan, akan menolong siswa untuk mengutaraka ide-ide tersebut kepada
para pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar