Menurut Dwi Laksono[1] Jurnalisme investigasi adalah kegiatan mengumpulkan, menulis,
mengedit, dan menerbitkan berita yang bersifatinvestigatif, atau sebuah
penelusuran panjang dan mendalam terhadap sebuah kasus yang dianggap memiliki
kejanggalan.
SEJARAH JURNALISTIK
INVESTIGASI
Jurnalisme investigasi
mempunyai jejak yang panjang dalam sejarah pers Amerika.[4] Beberapa tokoh tercatat sebagai pionir
jurnalisme investigasi.[4] Mereka menetapkan pedoman jurnalisme
investigasi bahkan menggariskan ciri pemberitaan pers sebagai medium watchdog di dunia jurnalisme.[4]
Sejarah investigasi berawal dari sebelum berdirinya Negara Amerika.[4] Pada 1690, Benyamin Harris menginvestigasi berbagai kejadian di
masyarakat dan melaporkannya dalam Public
Occurences, Both Foreign
and Domestic.[4] Isi laporannya dinilai menentang kebijakan
kolonial Inggris.[4] Pada awal sejarahnya, jurnalisme
investigasi amat dekat dengan pemberitaan crusading atau jihad.[4] Pada fase selanjutnya, spirit crusading (jihad atau perjuangan) mendapat
bentuk yang lebih formal melalui penerbitan New England Courant pada 1721 yang diterbitkan oleh James Franklin.[4] Istilah investigasi sendiri baru muncul
pertama kali dari Nellie
Bly ketika
menjadi reporter di Pittsburg Dispatch (1890).[4]
Bly sampai harus bekerja di
sebuah pabrik untuk menyelidiki kehidupan buruh di bawah umur yang dipekerjakan
dalam kondisi yang buruk.[4] Keistimewaan laporan jurnalistime
investigasi Bly terletak pada tuntutan penyelesaian jalan keluar terhadap
problema sosial tersebut.[4] Melalui laporan investigasi, pers
diposisikan sebagai pengganti pemerintah yang lemah dalam mengatur masyarakat.[4]
Bisa dikatakan pada awal
kemunculannya, jurnalisme investigasi memakai bentuk perlawanan terhadap
kebijakan penguasa.[4] Baru pada awal abad 20 jurnalisme investigasi menegaskan wujudnya
di dalam liputan-liputan yang terorganisir ketika melaporkan berbagi
pelanggaran yang terjadi.[4]
Menurut Charneley ada dua hal yang signifikan yang mendasari
reportase investigasi, yaitu jurnaisme harus membawa muatan pencerahan publik dan
seringkali juga kegiatan perlawanan.[4] Untuk itu, jurnalisme investigasi
diidentikan dengan istilah jurnalisme crusading.[4] Crusading, dalam
sejarah pers Amerika,
menyangkut periode Muckraking yang mengekspos perilaku anti-sosial dan
kejahatan di dunia pemerintahan dan bisnis.[4] Presiden Theodore Roosevelt bahkan
memberi nama muckrakers kepada reporter yang sibuk menyoroti hal
kotor dan tidak melihat sisi positif lain dari kehidupanAmerika.[4]
Pada tahun 1902,
jurnalisme investigasi menjadi gerakan yang berpengaruh.[4] Hal ini dipicu dari kebijakan berbagai
media yang menyatakan sikap jurnalismenya pada reformasi sosial.[4] Masyarakat pun menyambutnya dengan
antusias.[4] Sejak itu jurnalisme investigasi menjadi
bidang usaha pers yang menguntungkan.[4] Sirkulasi sepuluh majalah yang memfokuskan
diri pada liputan investigasi mencatat jumlah 3 juta eksemplar pada 1903.[4] Beberapa wartawan investigasi kemudian
mengembangkan gaya penulisan jurnalisme investigasi untuk kepentingan penulisan
novel.[4] Pada rentang waktu 1900-1914 muncul asosiasi penulis dan penerbit
jurnalisme investigasi.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar